Gambar Sampul Penjaskes · Bab 12 Permainan dan Olahraga Atletik
Penjaskes · Bab 12 Permainan dan Olahraga Atletik
Budi Strisno Bazin

23/08/2021 04:51:41

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

115

Permainan dan Olahraga Atletik

Bab 12

Kata Kunci

Cakram

L

empar

Tolak peluru

Lembing

Teknik

Peraturan

Permainan dan Olahraga

Atletik

Nomor lomba atletik meliputi nomor lari, jalan, lompat, lempar, dan loncat. Dalam

bab 3 kamu telah mempelajari nomor atletik lari. Dalam bab ini kamu akan belajar tentang

nomor atletik lempar, yaitu tolak peluru, lempar lembing, dan lempar cakram.

Dalam bab ini kamu akan mempelajari bagaimana teknik-teknik dasar dan per-

aturan-peraturan nomor lempar. Setelah mempelajari dan memahami diharapkan kamu

mampu melakukan perlombaan atletik nomor lempar dengan peraturan yang telah ada.

Namun sekali lagi, kamu harus ingat bahwa dalam bidang olahraga, sportivitas

adalah hal yang paling utama. Kamu harus mampu menghargai dan menghormati orang

lain meskipun kamu memiliki kemampuan yang lebih baik. Menyenangkan sekali bukan?

Kamu belajar berolahraga, selain badanmu sehat, juga dapat memupuk jiwamu agar

menjadi lebih baik.

Gambar 12.1 Perlombaan lempar cakram.

Sumber: www.iaaf.org...newskind=47210.htm.jpg.

27 Juni 2009

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

116

A. Tolak Peluru Gaya Membelakangi (O’Brien)

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang digunakan bukan

lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah tersebut disesuaikan dengan

peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolakkan, istilah

dalam bahasa Inggris adalah

the short put.

Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau menyamping

atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau

Perry O ‘ Brien.

1.

Alat dan Perlengkapan

a.

Bahan peluru berupa bola besi, kuningan, tembaga atau logam yang beratnya

disesuaikan dengan usia atau tingkat pelempar.

1)

Untuk putra pemula

5 kg.

2)

Untuk putri pemula

3 kg.

3)

Untuk putra internasional 7,257 kg

4)

Untuk putri internasional 4 kg

b.

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran, lingkaran lempar terbuat dari besi

yang tebalnya 6 mm, tingginya 2 cm dipasang rata dengan tanah di sekelilingnya,

di dalamnya dibuat dari plester dan 2 cm lebih rendah dari sekelilingnya.

2.

Teknik Memegang Peluru

Ada 3 macam teknik memegang peluru, yaitu:

a.

Jari-jari direnggangkan, jari kelingking ditekuk dan berada di samping peluru

untuk membantu menahan peluru supaya tidak mudah tergeser dari tempat-

nya. Digunakan untuk atlet yang mempunyai jari-jari kuat dan panjang.

b.

Jari-jari merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka ke samping sedangkan jari

kelingking berada di samping peluru untuk menahan peluru dan untuk menekan

pada waktu peluru ditolakkan.

c.

Seperti cara kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan, kelingking diletakkan di

belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari menahan geseran

ke samping. Digunakan untuk atlet yang berjari-jari pendek

Gambar 12.2 Lapangan tolak peluru.

Ilustrasi: Susanto

117

Permainan dan Olahraga Atletik

3. Teknik Tolak Peluru Gaya Membelakangi (

O ‘Brien

)

a.

Fase Persiapan

Mengambil posisi dengan membelakangi arah daerah lemparan dan berat

badan berada di atas tungkai kanan. Sambil merendahkan badan, angkatlah

tumit dari tungkai penopang, sementara tungkai belakang diangkat sedikit ke

belakang atas. Selanjutnya tekuklah segera tungkai penopang hingga kedua

tungkai tertekuk dan posisi badan menjadi lebih rendah dan membungkuk ke

depan.

Gambar 12.4 Fase persiapan

Gambar 12.3 Cara memegang peluru.

b.

Fase meluncur

Luruskan tungkai kanan dengan cara menolak atau menghentakkan telapak

kaki dan tumit ke lantai dan bersamaan dengan gerakan ini, tungkai kiri

ditendangkan dengan kuat ke arah balok stop. Gerakan persendian di atas dapat

mempertahankan suatu keseimbangan tubuh, yang menandai suatu luncuran

kaki kanan meninggalkan lantai, seraya dengan cepat ditarik ke posisi bawah

badan, tepat di titik pusat lingkaran sambil tungkai kiri hampir serentak

menjangkau lantai dekat ke arah balok stop dan sedikit ke arah kiri garis lemparan.

Kedua kaki mendarat dengan telapak kaki sementara badan tetap membungkuk,

sambil kedua bahu dan kepala tetap membelakangi arah lemparan, sementara

titik berat badan dipusatkan di tungkai kanan.

c.

Fase akhir

Dimulai dengan pemutaran kaki kanan dan lutut ke depan dan dilanjutkan

dengan pelurusan kedua tungkai. Pinggul digeser menyamping berat badan di

antara kedua kaki. Bahu kiri dibuka ke depan dan bahu kanan diangkat dan

Ilustrasi: Susanto

Sumber: Ilustrasi Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

118

diputar ke kiri, badan dibawa ke atas sedikit membusur dan gerakan ini didahului

oleh gerakan putaran bagian bawah badan.

d.

Tolakan

Sementara bahu dan lengan kanan mendorong peluru ke depan dan bahu

kiri meneruskan gerakannya ke depan sejauh mungkin.Tolakan diselesaikan

ketika bertumpu di tungkai kiri dalam keadaan lurus sambil tangan memberi

dorongan terakhir pada peluru. Pada saat ini pelempar menghentikan laju badan

ke depan melalui pergantian kaki, tungkai kiri bergerak ke belakang dan tungkai

kanan bergerak ke depan, berat badan dipindahkan ke tungkai kanan dan badan

diturunkan ke arah bawah.

4.

Peraturan Perlombaan

a.

Peserta masuk dan keluar lingkaran harus melewati belakang garis tengah.

b.

Seorang peserta harus memulai tolakannya dari sikap/posisi diam di tempat di

dalam lingkaran tolak.

c.

Peluru harus didorong dari pundak dengan menggunakan satu tangan saja.

d.

Pelempar dibenarkan menyentuh bagian permukaan dalam dari lingkaran besi

dan balok penahan.

e.

Tolakan salah hasilnya tidak diukur, misalnya peluru jatuh di luar sektor

lingkaran, menyentuh tanah di luar lingkaran tolak dengan bagian tubuhnya,

atau menyentuh bagian atas dari lingkaran besi, bagian atas balok penahan.

f.

Pengukuran tiap tolakan segera dilakukan, setelah tolakan terjadi. Dari bekas

peluru terdekat ke tengah lingkaran tolak dan dibaca pada garis batas tolakan

atau lingkaran tolakan.

g.

Bila terdapat peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta berhak melakukan tolakan

3 kali. Dari 8 peserta yang hasil lemparannya terbaik diberikan tambahan hak

melakukan tolakan 3 kali lagi.

h.

Bila peserta ada 8 orang atau kurang, tiap peserta berhak melakukan tolakan 6

kali.

Gambar 12.5 Tolakan.

Tugas

Bersama teman-temanmu lakukanlah serangkaian gerakan tolak peluru dengan

gaya membelakangi! Praktikkan pula bagaimana cara mengukur jarak lemparan

yang benar!

Ilustrasi: Susanto

119

Permainan dan Olahraga Atletik

B. Lempar Lembing Langkah Jingkat (

Hop Step

)

1.

Sarana dan Prasarana Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang

olahraga atletik. Perlombaan lempar lembing dilakukan di lapangan terbuka dengan

menggunakan lembing, yang mempunyai ketentuan sebagai berikut:

a.

Lembing

Untuk putra:

1)

Berat 800 gram.

2)

Panjang 260 – 270 m.

3)

Panjang lilitan untuk pegangan 15 – 16 cm.

Untuk putri:

1)

Berat 600 gram.

2)

Panjang 220 – 230 m.

3)

Panjang lilitan untuk pegangan 15 – 16 cm.

b.

Lapangan

Lapangan lempar lembing adalah sebagai berikut.

1)

Lebar

:

4 meter

2)

Panjang awalan

:

30-37 meter

3)

Besar sudut lemparan :

40

o

Gambar 12.7 Lapangan.

Gambar 12.6 Lembing

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

120

2.

Teknik Dasar Lempar Lembing

Teknik dasar lempar lembing yang harus dikuasai sebagai berikut.

a.

Cara memegang lembing

Ada tiga macam cara memegang lembing, sebagai berikut.

1)

Pegangan cara Amerika

Cara ini adalah antara jari

telunjuk dan ibu jari berada tepat

di belakang lilitan tali pegangan

lembing.

2)

Pegangan cara Finlandia

Cara ini adalah antara jari tengah dan ibu jari berada tepat di belakang

lilitan tali pegangan lembing, sedangkan letak jari telunjuk lurus ke belakang

di bawah lembing.

3)

Pegangan cara menjepit (tang)

Telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang pegangan

(balutan).

b.

Cara membawa lembing

Ada dua macam cara, yaitu:

1)

Lembing dibawa setinggi telinga, mata

lembing mengarah ke bawah.

Gambar 12.9 Pegangan cara Finlandia.

Gambar 12.10 Pegangan cara menjepit

tang.

Gambar 12.8 Pegangan cara Amerika.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.11 Cara

membawa lembing.

Ilustrasi: Susanto

121

Permainan dan Olahraga Atletik

2)

Lembing dibawa setinggi telinga, mata

lembing mengarah ke atas.

c.

Sikap badan pada saat akan melempar lembing

Sikap badan merupakan dasar pokok untuk melempar lembing dengan baik

dan benar.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1)

Berdiri tegak menyamping ke arah lemparan

dan kedua kaki di buka lebar.

2)

Kaki kiri lurus ke depan lemas, kaki kanan

di belakang dengan lutut ditekuk ke depan

dan serong ke belakang, berat badan berada

pada kaki kanan, dan pandangan ke depan

ke arah sasaran.

3)

Lembing dipegang dengan tangan kanan

lurus ke belakang dengan mata lembing

serong ke atas dan berada di dekat sudut mata. Siku tangan kiri

dibengkokkan dan berada di depan untuk menjaga keseimbangan.

d.

Cara melempar lembing

1)

Pada saat lembing akan dilempar, tangan yang memegang lembing diputar

ke dalam bersamaan dengan siku dibengkokkan, lembing dibawa ke atas

kepala dan pinggul dilentingkan ke depan. Semua gerakan ini dilakukan

serentak dan cepat (tidak terputus-putus).

2)

Saat lembing berada di atas kepala, lembing diluruskan kemudian

dilepaskan dengan dorongan ibu jari dan jari tengah yang memegang

lembing, gerakan tangan seperti mencambuk.

3)

Saat lembing dilempar, kaki kanan ditolakkan pada tanah.

Gambar 12.14 Cara melempar lembing.

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.12 Cara

membawa lembing setinggi

telinga.

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.13 Sikap badan

saat melempar lembing.

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

122

e.

Sikap badan setelah melempar (gerakan lanjutan /

followthrough

)

Gerakan ini selain untuk membantu

kekuatan lemparan, juga sangat penting

untuk membantu keseimbangan agar badan

tidak jatuh. Sikap badan yang harus

diperhatikan setelah melempar adalah

sebagai berikut.

1)

Sikap badan menghadap ke arah lembing,

kaki kanan yang dipakai untuk menolak

jatuh di tanah menggantikan tempat kaki

kiri.

2)

Kaki kiri tergantung lemas sambil

menjaga keseimbangan tubuh. Pergan-

tian kaki tersebut selain membantu dan menambah daya kekuatan

melempar, juga untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh ke

depan.

3.

Latihan Lempar Lembing tanpa Awalan dan dengan Awalan

a.

Gerakan melempar tanpa awalan

Dari sikap berdiri, melatih ge-

rakan lengan terakhir dengan meng-

hujamkan lembing ke tanah. Mulai

dengan lembing berada di atas bahu

kanan dan lempar/tancapkan di ta-

nah sejauh 5 – 8 meter di depan pelem-

par dengan tarikan dari bahu kemu-

dian lengan diluruskan.

b.

Gerakan melempar dengan satu langkah

Dari sikap berdiri dengan kaki rapat, melangkah

ke depan dengan kaki kiri, putarlah bahu ke kanan

untuk menarik lembing lewat atas bahu kanan.

c.

Gerakan melempar dengan dua langkah

Dari sikap berdiri dengan lembing di belakang,

langkahkan kaki kanan ke depan kemudian gerakkan

kaki kiri dengan cepat untuk membentuk langkah

lempar yang panjang de-ngan kecondongan badan

ke belakang, lemparkan lembing lewat atas bahu dengan kaki kiri yang tertahan.

Gambar 12.15 Gerakan lanjutan

(follow through).

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.16 Gerakan tanpa awalan.

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.17 Gerakan

melempar dengan satu

langkah.

Ilustrasi: Susanto

Gambar 12.18 Gerakan melempar

dengan dua langkah

Ilustrasi: Susanto

123

Permainan dan Olahraga Atletik

d.

Gerakan mengkoordinasikan lima langkah terakhir dan melempar

Dimulai dengan gerakan berjalan pelan kemudian mencoba lari kecil atau

jogging

, akhirnya melakukan lari awalan dilanjutkan dengan melempar.

Gambar 12.19 Gerakan mengkoordinasikan lima

langkah terakhir dan melempar.

4.

Lempar Lembing Gaya Langkah Jingkat (

Hop Step

)

Cara melakukannya sebagai berikut.

a.

Berdiri menghadap arah lemparan, lembing dipegang dan diangkat setinggi

telinga dengan siku tertekuk, mata lembing serong ke atas.

b.

Lakukan awalan lari dengan cepat ke arah lemparan, pada saat kaki kanan

sampai pada tanda yang telah ditentukan, tangan kanan meluruskan lembing

ke belakang bawah, kemudian pada saat kaki kiri melangkah dan mendarat,

mulai dari kaki kanan melakukan jingkat dengan langkah lebar sambil menarik

badan ke samping. Gerakan jingkat ini dilakukan lebih kurang 2-4 langkah.

Selanjutnya dengan didahului tekukan siku, tangan kanan mendorong lembing

ke depan serong ke atas lewat di atas bahu, kepala sampai lengan kanan lurus

untuk siap melempar lembing sambil diikuti badan condong ke depan dan berat

badan berada pada kaki kiri.

c.

Langkahkan kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditarik ke belakang badan, sikap

kaki kiri tergantung rileks di belakang badan.

Gambar 12.20 Lempar lembing gaya jingkat.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

124

5.

Peraturan Perlombaan

a.

Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.

b.

Pelempar harus melakukan lemparan dari lintasan lapangan lempar lembing

yang disediakan.

c.

Lemparan yang sah, mata lembing harus menancap atau menggores tanah di

sektor lemparan.

d.

Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau

garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.

e.

Pemenang adalah peserta yang dapat melemparkan paling jauh dengan

lemparan yang sah.

f.

Setelah melakukan lemparan, peserta harus keluar melalui belakang garis batas

lemparan.

C. Lempar Cakram Awalan Menyamping

1.

Sarana dan Prasarana Lempar Cakram

Lempar cakram merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang

olahraga atletik. Perlombaan lempar cakram dilakukan di lapangan terbuka dengan

menggunakan cakram, yang mempunyai ketentuan sebagai berikut.

a.

Cakram

Untuk putra:

1)

Berat cakram untuk putra dewasa: 2 kg.

2)

Berat cakram untuk putra remaja: 1,5 kg.

3)

Diameter cakram : 219 – 221 mm.

Untuk putri:

4)

Berat cakram: 1 kg.

5)

Diameter cakram: 180 – 182 mm.

Tugas

Pelajarilah kembali secara lebih mendalam peraturan-peraturan yang terdapat pada

perlombaan lempar lembing! Bilamanakah lemparan dianggap tidak sah?

125

Permainan dan Olahraga Atletik

b.

Lapangan

Gambar 12.21 Lapangan Lempar cakram.

2.

Teknik Lempar Cakram

Untuk dapat melakukan lemparan dengan baik dan benar, teknik-teknik lempar

cakram yang harus dikuasai adalah sebagai berikut.

a.

Teknik memegang cakram

Ada dua macam cara memegang cakram, yaitu:

1.

Cakram dipegang dengan empat jari terbuka, ruas-

ruas ibu jari menekuk menutupi pinggiran cakram,

sedangkan ibu jari letaknya bebas pada cakram.

2.

Cakram dipegang dengan empat jari, jari telunjuk

dan tengah dirapatkan, ruas-ruas ujung jari

menekuk pinggiran cakram, sedang ibu jari letaknya

bebas pada cakram.

Gambar 12.23 Teknik

memegang cakram cara 2

b.

Teknik melakukan awalan

Dilakukan dengan berdiri sikap menyamping arah lemparan dan kedua

kaki dibuka selebar bahu. Cakram dipegang dengan kedua tangan di atas bahu

(tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah), kemudian ayunkan cakram

dengan tangan kanan ke arah kanan bersamaan kedua lutut direndahkan,

pandangan dan badan mengikuti arah gerak cakram, ayunkan kembali cakram

Gambar 12.22

Teknik memegang

cakram.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

126

dengan tangan kanan ke depan atas, diikuti gerak badan, pandangan dan lutut

naik, gerakan ini dilakukan berulang-ulang sambil mengatur konsentrasi untuk

melempar.

c.

Teknik melempar cakram

Dilakukan dengan berdiri menyamping ke arah lemparan, kemudian

ayunkan cakram dengan tangan kanan ke arah kanan bersamaan kedua lutut

direndahkan, pandangan dan badan mengikuti arah gerak cakram, ayunkan

kembali cakram dengan tangan kanan ke depan atas bersamaan dengan dua

lutut naik, saat lengan posisi lurus serong atas lepaskan cakram dari pegangan

tangan.

Gambar 12.24 Teknik melakukan awalan.

Gambar 12.25 Teknik melempar cakram.

d.

Sikap badan setelah melempar cakram

Adalah sebagai berikut.

1)

Sambil melonjakkan badan ke atas ke arah depan, kaki kanan ditolakkan

sekuat-kuatnya.

2)

Setelah cakram lepas dari tangan, kaki kanan mendarat dan kaki kiri

diangkat lemas untuk menahan dan menjaga keseimbangan.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

127

Permainan dan Olahraga Atletik

3)

Usahakan agar badan jangan sampai keluar lingkaran lapangan cakram.

3.

Peraturan Perlombaan

Dalam peraturan yang ada, lemparan dinyatakan sah apabila:

a.

Cakram berputar searah jarum jam saat dilempar.

b.

Cakram harus jatuh di dalam sektor lapangan.

c.

Penentuan pemenang adalah atltet yang dapat melemparkan terjauh.

d.

Pelempar cakram dalam melakukan lemparan tidak boleh melewati batas

lapangan yang sudah ditentukan.

Gambar 12.26 Sikap badan setelah melempar cakram.

Tugas

Pelajarilah kembali bagaimana teknik-teknik dasar lempar cakram! Buatlah

kesimpulan, apa pengaruh teknik awalan, teknik melempar cakram, dan posisi

badan setelah melempar terhadap hasil lemparan!

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

128

v

Ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau

menyamping atau ortodoks dan gaya baru atau membelakangi atau

Perry

O‘Brien.

v

Teknik dasar lempar lembing yang harus dikuasai sebagai berikut:

a.

Cara memegang lembing.

b.

Cara membawa lembing.

c.

Sikap badan pada saat akan melempar lembing.

d.

Cara melempar lembing.

e.

Sikap badan saat melempar lembing.

v

Lempar cakram merupakan nomor lempar yang dilombakan dalam cabang

olahraga atletik. Perlombaan lempar cakram dilakukan di lapangan terbuka

dengan menggunakan cakram.

v

Untuk dapat melakukan lemparan dengan baik dan benar, teknik-teknik

lempar cakram yang harus dikuasai adalah sebagai berikut:

a.

Teknik memegang cakram.

b.

Teknik melakukan awalan.

c.

Teknik melempar cakram.

d.

Sikap badan setelah melempar cakram.

Rangkuman

Evaluasi

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling

benar!

1.

Perry Obrien’s adalah nama seorang atlet tolak peluru yang pertama kali

menggunakan gaya ....

a.

menyamping

b.

membelakangi

c.

orthodok

d.

menghadap arah tolakan

2.

Saat memegang peluru yang diletakkan pada jari-jari tangan, fungsi ibu jari

dan kelingking adalah ....

a.

menjaga agar peluru tidak tergelincir

b.

mendapatkan kekuatan

c.

memperoleh kekuatan

d.

mendapatkan kelenturan

129

Permainan dan Olahraga Atletik

3.

Pada saat melemparkan cakram, posisi tangan yang memegang cakram berada ....

a.

di depan dada

b.

di atas dahi

c.

di atas kepala

d.

di samping

4.

Panjang lintasan awalan lempar lembing adalah ....

a.

30 meter

b.

35 meter

c.

40 meter

d.

45 meter

5.

Sikap tubuh dalam melempar lembing adalah ....

a.

badan berdiri tegak

b.

badan dibungkukkan

c.

badan dicondongkan ke depan

d.

badan dicondongkan ke belakang

6.

Cara memegang lembing dengan ditempatkan pada ....

a.

atas kepala

b.

atas pundak

c.

menempel pada bahu

d.

di bawah samping pinggang

7.

Di bawah ini yang

tidak

termasuk ke dalam teknik lempar lembing adalah ....

a.

awalan

b.

tumpuan

c.

lepasnya lembing

d.

memelihara keseimbangan

8.

Dalam lempar cakram selain gaya menyamping juga ada gaya ....

a.

memutar

b.

melompat

c.

jangkit

d.

berjalan

9.

Posisi jari-jari tangan paling ujung yang benar dalam memegang cakram

adalah ....

a.

lurus

b.

menekuk

c.

rileks

d.

bebas

10.

Jarak antara jari satu dengan jari lainnya yang benar dalam memegang cakram

adalah ....

a.

renggang

b.

agak renggang

c.

lurus

d.

agak lurus

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas VIII

130

II.

Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

1.

Jelaskan bagaimana cara melakukan tolak peluru gaya

O’Brien

!

2.

Jelaskan bagaimana cara melakukan lempar cakram yang benar!

3.

Jelaskan cara melakukan lempar lembing dengan gaya langkah jingkat!

4.

Sebutkan peraturan perlombaan lempar cakram!

5.

Sebutkan peraturan perlombaan lempar lembing!